Saturday, October 5, 2013

TIPS MELATIH SIKAP DISIPLIN ANAK PRESCHOOL

(www.benesse-id.com) Mengajarkan disiplin kepada si kecil yang tengah berada dalam program preschool adalah sebuah tantangan. Pasalnya, pada usia tersebut seorang anak biasanya lebih aktif dan lebih menguji kesabaran kita sebagai orang tua karena rasa ingin tahunya yang tinggi. Tapi pada satu kasus tertentu, mengajarkan disiplin kepada si kecil tidak harus dengan cara yang “keras”. Ibarat api dilawan dengan api, perilaku disiplin tidak akan diperoleh dan justru hanya sakit hati yang muncul. Ada banyak cara mengajarkan anak preschool untuk menjadi disiplin tanpa harus teriak atau berbuat fisik. Berikut adalah tips-nya:
Pahami makna di balik perilaku anak
Naomi Aldort, penulis buku “Raising Our Children, Raising Ourselves” mengatakan bahwa sebenarnya setiap anak ingin berperilaku baik. Jika sepertinya mereka melenceng, itu bukan alasan yang sah. Hal yang paling penting adalah untuk mencari tahu mengapa si kecil bisa begitu agresif atau sulit diajak disiplin. Begitu Anda tahu akar permasalahannya, Anda dapat dengan mudah mengajarkan konsep disiplin kepada si kecil. Jadi, tanya diri Parents sendiri. Apakah si kecil memukul kakaknya adalah bentuk keputusasaan untuk mendapat perhatian dari Anda? Bisa jadi Parents terlalu lama menelepon teman/klien pekerjaan saat ia (si kecil) membutuhkan perhatian.
Fokus pada pengendalian diri Anda, bukan kepada anak Anda
Dr. Katherine, penulis buku “The 101s: A Guide to Positive Disciplne” mengatakan bahwa orang tua harus menjadi role model untuk perilaku anaknya. “Kita tidak harus melakukan perbuatan negatif di depan anak-anak kita seperti berteriak, memukul, memaki, dan sebagainya,” ujar Dr. Katherine. Dalam kasus yang ekstrim, ada baiknya Anda mengambil nafas dalam-dalam dan merenung sampai Anda kembali tenang untuk menghadapi si kecil yang sulit disiplin.
Konsisten dengan harapan Anda
Terkadang ada sebagian Parents yang sering mengabaikan perilaku negatif anaknya dengan harapan hal itu akan berlalu dengan sendirinya. Padahal itu salah. Jika anak Anda menggigit temannya, misalnya, Parents harus memegang tangannya dan katakan bahwa perilakunya tersebut tidak bisa di terima. Jika ia tetap melakukannya, maka Parents sebaiknya membawanya keluar dari situasi tersebut.
Berikan perhatian pada perilaku yang Anda suka, bukan yang Anda tidak suka
Anak-anak senang bertingkah karena mereka ingin mendapatkan perhatian Parents. Jadi, sebaiknya ada beberapa tingkah yang sebaiknya Parents hindari supaya mereka tidak terbiasa mencari perhatian dengan cara yang salah. Ketika anak Anda merengek atau mengamuk, boleh sekali-kali Anda berpura-pura tidak mendengarnya atau pura-pura tidak melihat. Itu akan mengajarkan anak Anda ada banyak cara yang lebih baik untuk berkomunikasi. Anak-anak yang mendengar kata “tidak” atau “jangan” sepanjang waktu, cenderung berperilaku di luar arahan orang tuanya. Jadi, sebaiknya jangan mengatakan kepada anak Anda apa yang tidak boleh dilakukan dan sebaiknya diganti dengan menggunakan kalimat atau ajakan yang lebih positif. Misalnya, ketika si kecil mulai bertingkah di supermarket, Anda bisa meminta si kecil untuk membantu memilih buah atau membantu merapikan barang belanjaan di keranjang belanja.