Saturday, December 18, 2010

Sang Pemenang





Alhamdulillah.. 04 Desember 2010 yang lalu,ananda-ananda kami meraih JUARA I (RAFI FADILAH Y.) dan JUARA III (NAJWAN SALEH) pada perlombaan "HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK ALQURAN" di SD RAUDHAH BSD. Perlombaan ini hanya diwakili oleh 4 anak dengan maksud untuk melatih rasa percaya diri dan membangun jiwa kompetisi yang sehat diantara mereka. Namun,meskipun begitu semua ananda-ananda KB/TKIT LEBAH MADU merupakan Juara/Pemenang bagi kami semua. ^^

Sunday, November 14, 2010

KUNJUNGAN EDUKATIF BESAR ke MEKARSARI..




Assalamu'alaikum...
Tgl 02 November 2010 lalu,KB/TKIT LEBAH MADU telah melakukan KUNJED (Kunjungan Edukatif Besar) ke Mekarsari Amazing Tourism Park,Bogor. Subhanallah antusiasme dan semangat anak-anak membuat perjalanan dan kegiatan saat itu menjadi sangat menyenangkan. Pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB,ananda-ananda kami tercinta bahkan telah bersiap-siap dan berkumpul disekolah. Hmm...kali ini ananda TK A (salwa) dan TK B (Ababil) pergi tanpa didampingi oleh ayah/bunda. Hal ini tidak lain adalah untuk melatih kemandirian mereka. Alhamdulillah..berkat doa dan keikhlasan para ayah dan Bunda, mereka bisa melakukan semua kegiatan dengan hanya didampingi oleh Ibu Guru.
Tidak begitu halnya dengan Kelompok Bermain, Ayah/Bunda/Pengasuh dapat mendampingi ananda tercinta selama kegiatan berlangsung.
Transportasi dengan menggunakan bus Maestro dari KERUB PARIWISATA membuat perjalanan terasa sangat nyaman untuk ananda-ananda kami belum lagi Games yang sengaja dipersiapkan oleh Ibu Guru untuk mereka,tak ayal membuat kami semua tidak menyadari bahwa kami telah tiba di tempat tujuan yaitu MEKARSARI :)
Adapun paket wisata yang KB/TKIT LEBAH MADU ambiladalah paket "PADDY VILLAGE" dengan beberapa kegiatan seperti Melukis caping,Menanam padi,Menangkap ikan di kolam berlumpur,Memandikan Kerbau,Menikmati Snack Tradisional (ubi rebus yang manis..) dan menikmati serta belajar tarian tradisional.
Ternyata dengan kegiatan yang cukup padat dan mungkin adalah pengalaman pertama bagi mereka untuk turun kesawah/kolam lumpur,ananda-ananda KB/TKIT LEBAH MADU terlihat sangat senang dan menikmati semuanya.
Saat seru pun dimulai...setelah melukis caping,ananda diajak untuk turun kesawah . Saat itu mereka terlihat bingung dan bahkan ada yang tidak mau untuk melakukan praktek menanam padi,tapii...itu tidak berlangsung lama. Semangat mereka melihat "air" dan bebas untuk "berkotor ria" memusnahkan semuanya...wah..wah...mereka langsung turun ke sawah tanpa berpikir lagi bahkan senyum lugu mereka sangat menghiasi panas terik siang itu.
Usai praktek menanam padi,fasilitator Mekarsari mengajak kami untuk menangkap ikan di kolam Lumpur. Subhanallah...mata mereka terlihat berbinar saat ikan-ikan dimasukkan ke kolam dan siap untuk ditangkap. Meskipun membutuhkan waktu yang agak lebih lama,tapi bisa menangkap satu ikan dan memegangnya adalah kebanggan tersendiri baik bagi ananda-ananda kami ataupun Ibu-ibu Guru :)
Ikan-ikan yang ditangkap seolah menjadi hadiah besar yang tak akan dilepaskan . Bahkan ketika kegiatan memandikan kerbau,mata mereka tak lepas dari kantong-kantong plastik yang berisi ikan-ikan.
Menjelang tengah hari,kegiatan paket dihentikan dan diisi dengan kegiatan membersihkan diri sebelum beralih ke makan siang,belajar tari tradisional dan berkeliling kebun dengan menggunakan kereta.
Alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar,ananda makan siang dengan lahapnya dan bersedia untuk belajar tari tradisional.
Jam 13.30 WIB semua kegiatan telah berakhir dan ananda dipersiapkan untuk kembali pulang ke BSD. Bingkisan salak dan ubi rebus bahkan ikan yang mereka tangkap,menjadi buah tangan yang sangat indah dan menarik. Singkat cerita,semoga kegiatan KUNJED BESAR ke Mekarsari banyak memberikan manfaat bagi ananda-ananda kami tercinta dan menjadikan mereka pribadi yang lebih mandiri,aktif,kreatif dan relijius. amin

Monday, July 12, 2010

5 Langkah Persiapan Masuk Sekolah

VIVAnews - Saat si kecil akan masuk taman kanak-kanak ada banyak hal untuk dipersiapkan. Mulai dari perlengkapan sekolah mereka, mengatur kebiasaan bangun pagi, hingga mempersiapkan mentalnya memasuki lingkungan baru.

Sebenarnya bukan hanya si kecil saja yang harus dipersiapkan. Sebagai orangtua, Anda juga harus siap melepas mereka dalam lingkungan baru. Jangan sampai karena tidak tega melihat si kecil kesulitan mewarnai gambar, Anda duduk dalam kelas menemani dan membantu si kecil. Hal itu tidak baik bagi perkembangan kemandirian si kecil.

Berikut lima langkah yang harus dipersiapkan sebelum si kecil masuk taman kanak-kanak. Persiapan berikut bukan hanya diperuntukan bagi si kecil, tetapi juga orangtua.

Pertama, biarkan waktu berjalan. Sebagai orang tua bisa saja muncul pemikiran bahwa waktu berjalan terlalu cepat. Seperti, baru kemarin melahirkan si kecil, dan besok harus melepasnya di sekolah TK. Rasa khawatir pasti juga akan muncul, tapi Anda harus mengatasi perasaan itu karena bisa mempengaruhi kepercayaan diri si kecil. Bagi si kecil sekolah baru bisa menimbulkan rasa penasaran, gembira atau bahkan takut. Untuk itu,cobalah meminta si kecil bercerita bagaimana perasaannya. Dengan begitu ia bisa berbagi perasaannya.

Kedua, ketahui kondisi mental dan kemampuan si kecil. Saat masuk TK anak-anak sebelumnya harus diketahui dulu kesiapannya, baik secara mental dan kemampuan. Untuk mengetahuinya, Anda bisa berbicara langsung dengan si kecil atau berkonsultasi dengan psikolog.

Ketiga, berikan pengertian. Memasuki taman kanak-kanak berarti si kecil akan belajar bersosialisasi. Dan hal itu akan melibatkan emosi mereka. Beritahukan padanya bahwa ia akan bertemu dengan anak-anak lain yang mungkin akan membuat mereka sedih atau marah. Dengan begitu mereka tidak akan terlalu kaget. Sebagai orangtua Anda harus selalu siap mendengar keluhan-keluhan si kecil di sekolah, hadapi dengan tenang dan ajaklah si kecil untuk memecahkan masalah bersama.

Keempat, berikan perhatian ekstra. Saat memasuki taman kanak-kanak si kecil akan mulai belajar kekuatan jari seperti cara memegang pensil dan menggunakannya untuk menuliskan sebuah huruf, untuk mengasah kemampuan kognitifnya. Meskipun di sekolah ia sudah diajarkan oleh gurunya, sebagai orangtua jangan heran jika malam harinya ia meminta Anda untuk mengajarkannya. Jangan cepat marah jika ia membuat kesalahan atau bahkan mematahkan pensilnya. Ia membutuhkan perhatian Anda lebih besar dari sebelumnya, karena ia masuk dalam dunia baru dan menerima pelajaran baru.

Kelima, kendalikan diri Anda. Meskipun si kecil menangis saat hari pertama sekolah, Anda harus menahan perasaan. Biarkan ia ditangani oleh gurunya. Anda boleh saja menemaninya di sekolah, tetapi jangan selalu menengok ke jendela kelasnya apalagi duduk bersamanya dalam kelas. Hal itu akan menghambat perkembangan kemandiriannya karena ia akan selalu bergantung.
• VIVAnews

Saturday, June 26, 2010

PELEPASAN DAN PENTAS SENI AKHIR TAHUN AJARAN 2009/2010



Berjalannya waktu sungguh tak terasa telah sampai dipenghujung tahun ajaran 2009/2010. Keceriaan ,semangat belajar serta kemanjaan mereka ibarat permata yang berkilau sepanjang hari disekolah.

Bahagia....,melihat mereka mempunyai rasa percaya diri yang hebat !

Bangga...,melihat kesiapan mereka memasuki tingkat pendidikan selanjutnya

Sedih.....,mengenang bahwa kami takkan dapat memeluk mereka setiap hari

Jazakillah ayah serta bunda yang telah memberikan kepercayaan kepada kami menemani ananda bermain dan belajar di KB/TKIT Lebah Madu tercinta.

Monday, April 19, 2010

MARKET DAY



Assalamu'alaikum wr.wb
Alhamdulillah akhirnya tanggal 28 maret 2010 lalu,KB/TKIT LEBAH MADU telah melaksanakan Market Day dengan tema "Menjadi Pengusaha Kecil yang Sukses" yang dilaksanakan di pelataran masjid AL HAKIM BSD.
Pagi itu,ananda-ananda kami tampaknya sudah siap menjadi penjual dan bahkan para orangtua pun siap menjadi pembeli :-). Subhanallah mereka terlihat gembira dengan pakaian/kostum sesuai dengan stan-stan yang ada dalam kegiatan tersebut. Adapun stan yang tersedia ada 4,yakni 2 stan makanan dan minuman dan 2 stan kreatifitas.
Stan makanan dan minuman menjual sosis,kentang goreng,roti bakar,milk shake,agar-agar hingga teh botol. Jangan disangka...mereka hanya bermain-main loh,buktinya mereka dapat berperan dengan sangat baik sebagai penjual. Seperti halnya penjual milkshake,ananda kami betul-betul melakukannya dari menuangkan susu dan es batu ke dalam blender hingga memasukkannya ke dalam gelas saji. wah...wah...seru bukan ??? belum lagi ananda yang bertugas menjadi kasir. Mereka belajar menghitung uang dan mengembalikannya kepada pembeli.
Lucunya dalam pembelajaran ini,mereka masih bingung mengenai konsep tawar menawar. Ada suatu cerita,salah satu ananda kami menjual kaos yang berlukiskan hasil karyanya dengan harga Rp. 25.ooo,- ,namun ketika ada pembeli yang ingin membelinya dengan harga Rp.50.000,- justru ananda kami itu tidak mau dan tetap bersiteguh dengan harga awal:-) lalu ada lagi yang menjual kalung hasil ronce di sekolah justru memberikan harga lebih tinggi ketika ada pembeli yang menawar dengan harga lebih rendah.
Subhanallah...keluguan mereka,membuat kami gembira. Terlebih lagi hasil penjualan pada MARKET DAY,alhamdulillah cukup besar sehingga hasil penjualan yang telah diambil oleh modal tersebut dapat dibagikan sama rata kepada ananda kami semua yang telah berperan sebagai penjual.

Monday, February 1, 2010

KALAU KEMAMPUAN BICARA SI PRASEKOLAH TERHAMBAT

Di usia prasekolah, kosakata yang dikuasai seorang anak harusnya sudah sangat banyak. Namun, adakalanya hambatan datang menghadang. Bagaimana mengatasinya?
Sebagian masyarakat kita percaya pada mitos yang mengatakan anak laki-laki lebih lambat menguasai kemampuan bicara dibanding anak perempuan. Padahal penelitian yang ada menunjukkan prosentase kemampuan bicara antara anak laki-laki dengan anak perempuan sama saja. Apalagi, kemampuan bicara manusia sebetulnya sudah terlihat sejak ia dilahirkan, ditandai dengan tangisan bayi begitu keluar dari rahim ibunya.
Mitos itu mungkin muncul karena keterlambatan bicara pada anak laki-laki lebih cepat terdeteksi ketimbang pada anak perempuan. Bukankah, perilaku anak laki-laki yang lebih aktif dan agresif mampu menarik perhatian orang di sekitarnya, sehingga kalau ada sesuatu yang terjadi pada mereka akan lekas ketahuan. Berbeda halnya dengan bayi perempuan yang kebanyakan lebih kalem walaupun tidak mesti begitu.
Terlepas dari persoalan yang diangkat mitos tersebut, menurut Roslina Verauli, M.Psi., anak usia prasekolah umumnya sudah dapat bicara dengan lancar. Kosakata yang dikuasainya sudah lebih dari 1.000 kata. Anak usia ini pun sudah mengenali sopan santun dalam bicara. "Ia sudah bisa membedakan bagaimana cara berbicara dengan teman atau bagaimana menjawab pertanyaan orang tua," tambah dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, yang akrab disapa Vera ini.
Kendati pada beberapa anak masih ada pelafalan kata yang belum jelas benar, umumnya baik pemilihan kata maupun penggunaan tata bahasa sudah mendekati kemampuan orang dewasa. Jadi, setelah tahapan ini anak tak banyak mengalami perkembangan kemampuan bicara sampai ia kelak dewasa.

HARUS WASPADA
Walaupun kemampuan bicara anak tidak dapat digeneralisir berdasarkan usia, orang tua hendaknya mulai waspada bila anaknya menunjukkan keterlambatan perkembangan kemampuan bicara. "Harusnya usia empat tahun ke atas, anak sudah cerewet dan banyak omong. Bila anak baru bisa mengucapkan sepatah dua patah kata dengan tata bahasa yang belum benar, orang tua harusnya waspada," ujar Vera mengingatkan.
Menurut Vera, pada dasarnya gangguan kemampuan bicara anak dibedakan menjadi dua, yakni si anak memang mengalami gangguan bicara atau sekadar keterlambatan biasa. Deteksi dini bisa dilakukan sendiri oleh orang tua di rumah dengan memperhatikan beberapa keadaan berikut:

* Organ pendengaran
Pancing anak dengan pertanyaan terbuka, misalnya, "Ini gambar apa, Sayang?" Pertanyaan terbuka memungkinkan orang tua mengeksplorasi dan menilai kemampuan bicara sekaligus organ pendengaran anak.
Bila anak tidak menunjukkan reaksi sama sekali, maka orang tua harus waspada dengan segera memeriksakannya ke dokter THT.
Anak dengan gangguan pendengaran tidak akan memberi respons terhadap bunyi-bunyian di sekitarnya, seperti suara gemerincing, suara musik dan sebagainya.

* Otot bicara
Bila lafal bicara anak tak kunjung sempurna, orang tua sebaiknya waspada dengan membawa anak ke dokter untuk diperiksa apakah otot bicaranya mengalami gangguan. Bisa jadi otaknya sudah memerintahkan untuk menjawab dengan benar, tapi yang keluar dari mulut tetap tidak jelas karena adanya gangguan neurologis atau persarafan.

* Kemampuan kognitif
Patut dicatat bahwa perkembangan kemampuan bicara anak erat hubungannya dengan perkembangan kognitif. Anak yang sudah bisa bicara berarti sudah mampu merepresentasikan objek yang dilihat dalam bentuk image. Bila ada gangguan kognitif, maka image tersebut tidak akan terbentuk. Bisa jadi anak memang mempunyai keterbatasan pada intelegensinya dan ini bisa dideteksi sendiri oleh orang tua dengan melihat kemampuan motorik anak. Misalnya, anak yang mengalami gangguan bicara biasanya juga kurang mampu melakukan aktivitas lain.
Jika ia kurang terampil memakai sepatu, contohnya, sudah hampir bisa dipastikan anak bermasalah dengan kemampuan kognitifnya. Pada gilirannya akan ada hubungan timbal balik antara kemampuan bicara dengan perkembangan kognitif anak.

MACAM GANGGUAN DAN CARA PENANGANAN
Disamping gangguan yang disebabkan kerusakan organ tubuh, ada juga gangguan yang disebabkan faktor psikologis. Beberapa gangguan bicara banyak dijumpai pada anak usia prasekolah, antara lain:

* Cadel
Cadel sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu cadel karena faktor psikologis dan cadel karena faktor neurologis. Cadel yang disebabkan faktor neurologis berarti disebabkan adanya gangguan di pusat bicara. Untuk mengatasinya, anak dengan gangguan ini harus segera dibawa ke neurolog. Pada prinsipnya, gangguan ini masih bisa ditangani. Namun bila kerusakannya termasuk parah, bukan tidak mungkin akan terbawa sampai dewasa.
Cadel yang kedua adalah cadel yang disebabkan faktor psikologis. Karena kehadiran adik, contohnya, maka untuk menarik perhatian orang tua, anak akan menunjukkan kemunduran kemampuan bicara dengan menirukan gaya bicara adik bayinya. Untuk mengatasinya, orang tua harus menunjukkan bahwa perhatian padanya tidak akan berkurang karena kehadiran adik.
Selain itu, orang tua juga harus terus mengajak anak bicara dengan bahasa yang benar, jangan malah menirukan pelafalan yang tidak tepat. Pada kasus yang parah, sebaiknya segera bawa anak ke ahlinya agar bisa tergali apa masalah yang melatarbelakanginya.

* Gagap
Bila anak bicara dengan cara "aaa...aaakkuu", "eee..eebaju" atau mungkin, "mak...mak...makkann", anak bisa dikategorikan sebagai anak gagap. Gagap juga bisa disebabkan faktor neurologis. Untuk penanganannya anak harus segera dibawa ke dokter agar mendapat pengobatan lebih intensif.
Gagap yang disebabkan faktor psikologis biasanya dialami anak-anak yang mengalami tekanan. Entah orang tuanya terlalu otoriter, keras, bahkan kasar. Gagap psikologis ini akan bertambah parah bila anak mendapat hukuman dari lingkungan. Semisal ditertawakan temannya, dikagetin atau tiap kali gagap orang tua langsung melotot sambil membentak, "Ayo, bicara yang benar!" Anak akan makin tegang dan gagapnya makin menjadi-jadi.
Ketegangan emosional ini berhubungan langsung dengan ketegangan otot bicaranya. Makin tegang otot-otot bicaranya, anak akan makin kesulitan.
Cara menangani anak dengan gangguan ini adalah dengan mengajaknya tenang, ambil napas dan konsentrasi pada apa yang akan diucapkannya. Kalau perlu elus-elus punggungnya untuk memberi rasa tenang. Sedangkan pada kasus anak gagap yang parah, sebaiknya libatkan ahli.

* Gangguan pervasif
Adalah gangguan bicara dimana ucapan seorang anak berlangsung melompat-lompat dan tidak konsisten. Bisa jadi anak seperti ini sebetulnya mengalami gangguan ADD (attention defisit disorder). Anak yang mengalami keterbatasan atensi ini mengalami masalah di pusat sarafnya. Gangguan ini biasanya tidak berdiri tunggal, tapi dibarengi ciri-ciri lain, semisal pekerjaannya tidak pernah tuntas, sulit/tidak bisa konsentrasi dan sebagainya. Yang juga termasuk dalam gangguan ini adalah para penderita autis. Namun untuk memastikannya, tak ada cara lain kecuali mendatangi ahli.

* Tunawicara
Gangguan bicara yang paling berat adalah tunawicara. Usia ini merupakan saat yang paling tepat untuk mengetahui apakah anak mempunyai kelainan tersebut atau tidak karena pada usia ini kemampuan bicara anak umumnya sudah bagus. Jika ia hanya mengeluarkan bunyi-bunyi khas tanpa makna, semisal "uuh..uuh", "eeh...ehh", untuk menjawab/menunjuk semua benda, hal ini bisa dijadikan indikator kalau dia belum bisa bicara sama sekali.
Bila sudah ada gejala seperti itu, sebaiknya anak segera dibawa ke dokter. Untuk langkah pertama bisa dibawa ke dokter anak sebelum mendapatkan penanganan yang lebih intens.

*MERANGSANG ANAK BICARA*
Menurut Vera, bila kondisi anak dengan gangguan bicara dibiarkan saja, ia akan mengalami kesulitan bersosialisasi. Misalnya di kelompok bermain atau TK, anak dituntut untuk menyanyi, menjawab pertanyaan dan hal-hal lain yang membutuhkan kemampuan bicara.
Kesulitan akan semakin terasa bila anak sudah memasuki usia SD karena gangguan bicara juga akan menyulitkan anak untuk belajar menulis. "Bukankah saat menulis, seseorang membutuhkan inner speech, yakni kemampuan bicara yang ada di otak? Nah, kalau kemampuan itu tidak dikuasainya, tentu akan merembet ke hal-hal lain," papar Vera.

Untuk menstimulus kemampuan bicara anak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua, di antaranya:

* Bicara pada anak
Bicara pada anak tidak sama artinya dengan memberi perintah ataupun melarang ini-itu. Sayangnya, orang tua sering sudah merasa cukup bila bicara dalam bentuk perintah, padahal isi pembicaraannya hanya, "Jangan ke situ, nanti jatuh!" atau "Ayo, pakai sepatunya." Perintah-perintah satu arah seperti itu tentu saja tidak memberi kesempatan kepada anak untuk bicara.
Begitu juga orang tua yang merasa selalu mendampingi anaknya. Tak jarang mereka merasa sudah cukup mengajak anaknya bicara, padahal selama menemani si anak beraktivitas, bukan tidak mungkin si orang tua justru asyik melakukan aktivitasnya sendiri. Misalnya dengan membiarkan anaknya bermain hanya agar ia bisa tenggelam di balik majalah yang tengah dibacanya.

* Melontarkan pertanyaan terbuka
Usahakan untuk selalu memberikan pertanyaan terbuka alias pertanyaan yang tidak cukup dijawab hanya dengan "ya" atau "tidak". Misalnya, bukan "Kakak sudah makan belum?" tetapi "Kakak tadi makan apa?" Dengan mengajukan pertanyaan ini, mau tidak mau anak tertantang untuk memberi jawaban yang lebih panjang daripada sekadar "sudah" atau "belum" dan "ya" atau "tidak".

* Dongeng
Mendongeng juga bermanfaat menambah perbendaharaan kata anak. Melalui dongeng anak bisa diperkenalkan dengan kosakata baru, seperti raksasa, gunung, bidadari dan kata-kata lain yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Vera menganjurkan agar upaya tersebut tidak berhenti sampai di situ. Ketika mendongeng, pancing anak untuk menceritakan kembali isi dongeng yang telah didengarnya. Misalnya dengan menanyakan, "Menurut Adek, kenapa ya kapalnya bisa tenggelam?" Pertanyaan kreatif seperti itu, selain bisa mengembangkan kemampuan bicara anak, juga mampu merangsang kemampuan kognitifnya.

* Betulkan ucapan anak
Seringkali bahasa "anak-anak" muncul kembali di sela-sela kalimatnya yang sudah mulai runut. Untuk mengatasinya, jangan menyalahkan anak dengan mengatakan. Semisal, "Adek apa-apaan, sih, ngomongnya kayak anak kecil!" melainkan beri contoh yang tepat dengan mengulangi kalimatnya. Dengan begitu anak mengerti mana yang salah dan bagaimana ucapan yang seharusnya.
Temperamen anak yang beragam bisa membawa dampak yang berbeda pula. Ada anak yang memang cerewet, sehingga orang dewasa di sekitarnya merasa senang karena anak terlihat lebih "pintar", dan ada juga anak yang memang pendiam. Menyikapinya, orang tua harus bisa tampil bijak. Selama si anak pendiam tidak menunjukkan kesulitan dalam bicara dan tidak ada gangguan yang menyertainya, tak perlu memaksa anak untuk terus bicara.

*EINSTEIN JUGA TERLAMBAT BICARA*
Ada cerita menarik tentang kemampuan bicara penemu teori relativitas Albert Einstein. Sampai usia hampir 4 tahun Einstein belum menunjukkan perkembangan kemampuan bicara yang berarti. Sampai-sampai gurunya putus asa dan mengatakan, "Anak bodoh ini tidak akan jadi apa-apa kelak."
Akan tetapi ternyata ramalan si guru keliru. Kelak di kemudian hari nama Einstein justru begitu dikenal sebagai si jenius peraih Nobel. Intinya, jangan dulu berputus asa bila anak mengalami keterlambatan bicara. Selama memang sudah dipastikan tidak ada gangguan/kelainan yang menyertainya, bisa jadi ini hanya masalah waktu. Pada kasus Einstein ternyata perkembangan kemampuan bicaranya memang lebih lambat dibanding perkembangan kognitifnya.

*PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BICARA*

Usia Perkembangan Kemampuan

lahir 3 bulan Menangis
3-6 bulan Mengeluarkan bunyi tanpa arti sama sekali (cooing)
6-8 bulan Mengucapkan "mamamam", "papapap" dan sebagainya (bubbling)
12 bulan Anak mulai bisa mengucapkan kata pertamanya, seperti "mama"
18 bulan Sudah ada peningkatan kemampuan bicara. Anak sudah bisa
mengucapkan satu kata meskipun tanpa disertai tata bahasa.
Misalnya: "makan", "minum", dan sebagainya.
2 tahun Anak sudah bisa merangkai beberapa kata menjadi kalimat
sederhana. Misalnya, "Aku makan."
3-4 tahun Anak sudah menguasai lebih dari 1.000 kosa kata. Kemampuan
tata bahasanya pun sudah meningkat pesat. Misalnya, anak
sudah bisa mengatakan, "Aku mau makan pisang manis."
4-6 tahun Anak mulai mengenali sopan santun dalam bicara. Misalnya,
ketika menjawab pertanyaan guru atau orang dewasa, anak
sudah bisa memilih kata yang lebih santun.

Marfuah Panji Astuti. Ilustrator: Pugoeh

[milis-nakita] terlambat bicara

Friday, January 29, 2010

I AM NOT PANIC.... (simulasi gempa sederhana)






Assalamu'alaikum.....
Alhamdulillah hari Kamis,28 Januari 2010, KB/TKIT Lebah Madu mengadakan SIMULASI GEMPA SEDERHANA untuk ananda-ananda kami tercinta. Acara ini telah dipersiapkan kurang lebih hampir sebulan lamanya. Hal ini dimulai dari pengenalan gempa melalui program reading story dan lagu yang kemudian dikembangkan oleh masing-masing penanggungjawab sentra dalam berbagai bentuk kegiatan.
Adapun contoh kegiatan di sentra seni dan kreatifitas adalah mengajak ananda mengenal gejala gempa dan membuat alarm gempa sederhana,begitu pula dengan sentra ibadah yang mengajarkan ananda bacaan doa jika terjadi bencana alam selain menyaksikan film animasi anak berjudul "HOPE".
Subhanallah...meski pada awalnya beberapa dari mereka merasa takut,namun dengan pengenalan dan penjelasan yang bertahap justru membuat mereka sigap dan tidak panik ketika simulasi gempa diadakan.
Simulasi gempa dimulai pada pukul 09.30 WIB setelah waktu "snack time". Tiupan peluit menandakan awal terjadinya gempa. Alhamdulillah baik kelompok Bermain maupun TK sigap dalam melakukan perlindungan diri. Ada yang langsung berlindung dibawah meja,ada yang keluar ke lapangan terbuka dan berlindung di pojok ruangan dengan asumsi konstruksi lebih kuat dari bagian lainnya dan jauh dari kaca serta barang-barang yang membahayakan. Tentunya mereka melakukan itu seraya melindungi bagian kepala.Sebenarnya,kami pun agak terkejut dengan kesigapan mereka.
Selidik punya selidik ternyata,pengenalan gempa dan perlindungan diri dari gempa mereka praktekkan di rumah. Lucunya ada yang bertanya kepada orangtuanya,"apakah mejanya kokoh?",seraya menunjuk semua meja dirumahnya. Coba dibayangkan...kalau dirumah ada lebih dari 3 meja ???? :-)
But It's amazing.....
Ananda terlihat senang.....belum lagi setelah simulasi, ananda dikumpulkan dan diberikan beberapa permainan menarik. Bahkan,kami melakukan review mengenai gempa,tak dinyana mereka menjawabnya dengan penuh antusias. Oh ya dalam kegiatan tersebut ada juga ibu guru yang bermain peran seolah-olah terluka karena reruntuhan gempa.Subhanallah,empati mereka terasah saat itu.
Tak lama kemudian,Kesenangan akhirnya berubah menjadi kegembiraan tatkala di penghujung kegiatan simulasi,Ibu Eri selaku pengurus yayasan merangkap wali murid juga memberikan agar-agar buah segar.Hmmm...yummy.
Alhamdulillah....

"KALAU ADA GEMPA,LINDUNGI KEPALA
KALAU ADA GEMPA,MASUK KE BAWAH MEJA
KALAU ADA GEMPA,JAUHI KACA
KALAU ADA GEMPA,LARI KE TEMPAT (LAPANGAN) TERBUKA"